Siluet
Sebagian indah semu
Sebuah bentuk imajinasi
Mimpi surga yang buat lelap
Namun buat galau
saat bangun
Hayalan, yang akan
benar-benar melelahkan
Siluet senja yang tak
dapat disentuh
Hanya akan mengikuti
namun menghilang sejalan datangnya
malam
ilusi yang
menyenyakkan
Tak semua terbayangkan membahagiakan
Berjalan seperti apa yang manusia
harapkan
Fantasi untuk lenyapkan dunia
Bak hembus setan meraung
Mencabik nyata
Bujukan kesenangan yang menjerumuskan
Dajjal dengan iming roti susu
Ikut akan terjungkal dalam bara hawa
Tahukah yang nampak api itu akan menghangatkan
Jiwa-jiwa yang beku akan syukur
atas-Nya
Akhirnya kenyataan yang akan memenangkan pertarungan
Mendali bagi jiwa-jiwa yang tak meninggalkan ruh
hanya untuk melayang terbang
meninggalkan alam hakikat yang tak kasat
HILANG
Jiwaku berteriak
ingin lepas ingin bebas
Pikiranku
mengudara tak tentu arah
Bak malam pekat tak
tampak cahaya
dalam hutan liar ribut hewan buas kelaparan
mengendus
ingin memangsa
bingung resah
galau
tertekan dengan
situasi yang buatk`u sumbang
mengiang-iang
menghilang dalam
keterasingan pilu
dilema menampari
henus-henus perasaan
kakiku beku bak
kayu tergolak di tengah salju
merata tak berdaya
ku inginkan dia
jadi yang sempurna
dia ya dia
dia yang bukan dia
yang sempurna
dia yang
menyejukkan pandangan saat kurasa dunia membosankan
dia yang mampu
buat jantungku bernyanyi
dia yang buat
hatiku berdenyut setelah berhenti
dia yang buatku
segar saat lelah menindi
dia yang sama
dengan apa yang hati restui
Rindukanku Suluk
Allah Engkau tahu
yang terbaik bagi hambamu yang nestapa
Tapi kenapa
hambamu ini hamba yang serakah
Hamba yang
terkadang masih tidak dapat menerima goresan tintaMu
Allah Engkaulah
tempat hambaMu bergantung
Genggam hati hamba
untuk dapat legowo atas garisMu
Allah maafkanlah
keegoisan watak hewani manusia ini
Tapi kenapa
perasaan ini nyata tak dapat dibohongi
Allah cintaku
masih kotor terhadapMu
Cinta yang masih
ternoda dengan debu
Ya Allah hamba
pantas diinjak ke lumpur yang hina
Hamba yang slalu
durhaka kepadaMu
Tak pantas lagi
membayangkan surgaMu
apalagi
menginjakkan sekedar bayangan hitam tubuh ini
Ya Allah hamba
inggin menggapai mahabbah murni hanya untukMu
Menguak ma’rifah
hakikat tertinggi
Namun kenapa hamba
masih tersesat dalam kegelapan
Ya Allah tampakkanlah
bintang yang mengantar hamba padaMu
Menghamba hanya
menghamba
Menghamba hanya untuk bercinta denganMu
Bukan untuk apa
bukan untuk siapa tak jua firdausMu
Hanya untuk dekat
denganMu
slimut malam
Bius sembab angin
sepoi-sepoi merajai seonggok nyawa
Subuh penuh harap
semua akan jadi gelap
Atmosfir cinta dua
permata menari hambar
Hampir akan
menghilang ditelan raja siang
Inginku hidup
selalu malam
Walaupun tanpa
bintang dan rembulan
Agar Kristal tetap
utuh di pelupuk mata rabun
Kenapa hati ini
boneka tali
Berlakon
sekehendak sang dalang
Semanis sepahit
tatanan titik pemilik cerita
Tak sebebas kucing
mengoyak-oyak sampah mencari penghidupan
Inginku tak lihat
dedaunan meneteskan embun
Gunung menggigil
kedinginan semalaman
Hanya berselimut kesatria petang
Yang penuh misteri terkaan yang menyiratkan harap
Tak segagah matahari yang mempertontonkan pasti
Sehingga harap henti membelenggu tapal
Sedingin dan sepekat nafas kelelawar
Seindah gaun purnama melenggang anggun
Sesayup-sayup bunga anyelir
berjoget pinggul
Sayap tak penting untuk
terbang
Hanya kekuatan angan sebagai petunjuk jalan
lagam
Hari cerah yang
tak memiliki arti
Seseorang berjalan
menuju hatiku
Aku menantikan
sebuah kesempatan
Seorang pria
mencintaiku
Dia mencoba
terbaik untuk cinta
Mengikutiku
seperti bayangan setiap hari
Dia berteriak di
dalam hatinya
Berapa lama lagi
aku harus melihatmu seperti ini
Cinta yang
menyedihkan
Berapa lama lagi
aku harus melanjutkan ini untuk mu
Untuk dapat
mencintaiku
Kanan is Right
Tak akan lagi aku apriori dengan kanan
Tak akan lagi aku berkubang dalam kiri
Analogi keangkuhan dan kejumudan
Kini aku temukan jalan yang right
Ya, itulah jalan kanan
Sebuah jalan yang sadarkan aku tentang adanya sidik jari kemenangan
Sebuah jalan yang jadikan aku ashabul yamin-Nya
Sebuah jalan yang buatku sanggup terbang melayang
Lenyap membabat mengembara hutan belantara yang tak terjamah
Kananku kini telah buatku menemukan sepasang bidadariku
Kananku kini telah mengantarkanku ke oaseku
Kananku laksana magnet,
Gayatariknya menarikku ke mejikuhibiniu pelangi ikhtiar
Dia mengantarkan aku ta’aruf dengan pembeda abadiku
Dia mampu buatku robohkan perisai langit Tuhan
Kini karena kanan,
Aku berani membuka mata dengan senyum mengembang
Menyambut pagi yang siap dengan prajurit-prajurit perang
Kenalkan Aku Cinta?
Cinta sejati bukan yang menuntut apa
Cinta sejati bukan yang bilang kau siapa
Cinta sejati bukan yang bertanya apa yang kau punya
Cinta sejati bukan yang adanya apa
Cinta sejati bukan yang hanya ada hawa
Dia adalah yang apa adanya
Dia ya dia, dia yang dia sendiri
Dia yang tulus dengan cintanya
Dia yang ingin cintanya tak pernah teteskan air mata
Dia yang ingin cintanya slalu tersenyum bahagia
Dia yang ingin gantikan tangisannya
Dia yang ingin berikan kebahagiaannya
Dia yang mempersembahkan utuh hatinya
Dia satunya yang membuatnya gila di dunia
Tanpanya, dirinya bukan siapa-siapa
Tanpanya, dirinya bukan apa-apa
Tanpanya, dia kosong
Tanpanya, dia debu
Tanpanya, dia bodoh
Tanpanya, dia gila
Tanpanya, dia hilang
Tanpanya, dia musnah
Cinta hanya melihat hidup ini adalah surga
Merindukannya adalah tugasnya
Merindukannya adalah keniscayaannya
Merindukannya adalah titah Tuhan padanya
Mati menderita merindukannya lebih indah dari hidup tanpa mengingatnya
Cinta itu cinta sampai hari tak ada mati
Cinta itu sampai hari tak ada hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar